Koin138 Lagu Apa Saja Di Indonesia 2024
Data Pengguna IndiHome (Agustus 2022)
Layanan Internet IndiHome menghadapi masalah kebocoran data pada Agustus 2022. 26 juta riwayat browsing, penelusuran, data pengguna, seperti alamat email dan nomor telepon, terancam tersebar secara ilegal, mengancam privasi mereka. Data ini diunggah oleh akun bernama Bjorka melalui situs breached.to.
Data pengguna My Pertamina (November 2022)
Pada bulan November 2022, Bjorka kembali beraksi dengan membobol data dari platform My Pertamina dan menjual 44 juta data seharga Rp392 juta melalui bitcoin. Data pengguna, seperti username dan password, terekspos, membuat pengguna dalam risiko keamanan digital yang serius.
Baca juga: Manfaat Enkripsi dan Mengapa Enkripsi Penting dalam Keamanan Data?
Kasus Kebocoran Data di Dunia
Kebocoran data bukanlah masalah yang terbatas pada satu negara. Di seluruh dunia, terdapat sejumlah kasus yang menggemparkan karena melibatkan jutaan bahkan ratusan juta data pengguna.
Berikut adalah tiga kasus kebocoran data besar yang mencengangkan dunia:
Aktifkan Autentikasi Dua Faktor
Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di semua akun yang mendukungnya. 2FA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan meminta verifikasi melalui perangkat seluler atau email, sehingga sulit bagi pihak yang tidak sah untuk mengakses akun Anda.
Hindari Berbagi Data Pribadi secara Terbuka
Hindari berbagi data pribadi Anda secara terbuka di media sosial atau platform online lainnya. Penjahat siber sering mencari informasi pribadi di situs web sosial untuk tujuan penipuan.
Data SIM Card Indonesia (September 2022)
Pada bulan September 2022, sebanyak 1,3 miliar data kartu SIM Card di Indonesia menjadi target kebocoran data dan dijual di forum breached.to. Bjorka, nama akun yang mengunggah data ini mengaku data berukuran 87 GB ini berisi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, dan tanggal registrasi.
Data 21.000 Perusahaan di Indonesia (Agustus 2022)
Pada bulan Agustus 2022, data dari 21.000 perusahaan di Indonesia terekspos secara online. Data berukur 347 GB terdiri dari data Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) direksi dan komisaris, NPWP perusahaan, KK pemegang saham, serta data-data penting lainnya.
Data 198 Juta Pemilih di Amerika Serikat (Juni 2017)
Pada Juni 2017, Amerika Serikat mengalami insiden kebocoran data yang sangat signifikan. Data dari hampir 200 juta pemilih Amerika terekspos. Informasi yang bocor termasuk nama, alamat, nomor telepon, dan data terkait pemilihan lainnya.
Kebocoran ini menciptakan keprihatinan besar tentang keamanan pemilu dan kemungkinan campur tangan asing dalam proses pemilihan. Kasus ini menjadi sorotan dunia dan menunjukkan pentingnya menjaga keamanan data yang terkait dengan proses demokrasi, serta perluasan tindakan keamanan siber dalam pemilu.
Data Pelamar Kerja PT Pertamina Training & Consulting (Januari 2022)
Insiden kebocoran data pada Januari 2022 juga melibatkan PT Pertamina Training & Consulting, sebuah perusahaan konsultan. Terdapat lebih dari 160.000 file dengan total ukuran 60 GB informasi pribadi pelamar pekerjaan terbongkar, seperti nama lengkap, alamat, tempat dan tanggal lahir, agama, hingga gelar secara terperinci.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Tak hanya dari segi saham, kinerja keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga patut diacungi jempol. Sebab, perusahaan perbankan ini mampu membukukan pendapatan pendapatan dan laba yang fantastis.
Sepanjang tahun 2023, menurut majalah Fortune, BRI mampu menghasilkan US$14,91 miliar (Rp241,91 triliun) dan mengantongi laba sebesar US$3,49 miliar (Rp56,62 triliun).
Sebagai sesama bank milik negara, Bank Mandiri ternyata juga sanggup bertengger di daftar prestige ini. Perusahaan perbankan tersebut tercatat mengantongi pendapatan sebesar US$11,51 miliar.
Apabila nominal tersebut dikonversi ke mata uang Indonesia, jumlahnya sampai menyentuh angka Rp186,74 triliun, lho! Sementara itu, laba Bank Mandiri sanggup menembus angka US$3,61 miliar (Rp58,57 triliun).
Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia tentunya tidak luput dari daftar ini. Sepanjang tahun 2023 lalu, Telkom Indonesia dikabarkan sanggup membukukan pendapatan sebesar US$9,80 miliar.
Jika nominal tersebut dikonversi ke mata uang Indonesia, jumlahnya sampai menyentuh angka Rp159 miliar. Tak hanya itu, perolehan labanya juga mantap karena berada di angka US$1,61 miliar (Rp26,12 triliun).